Teori ini didukung oleh beberapa sarjana seperti R.H Geldern, J.H.C Kern, J.R Foster, J.R Logen, Slametmuljana, dan Asmah Haji Omar.Secara keseluruhan, alasan-alasan yang menyokong teori ini yaitu sebagai berikut.
1) Kapak Tua yang ditemukan di wilayah Nusantara memiliki kemiripan dengan Kapak Tua yang terdapat di Asia Tengah. Hal ini menunjukkan adanya migrasi penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara.
2) Bahasa Melayu yang berkembang di Nusantara serumpun dengan bahasa yang ada di Kamboja. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di Kamboja 214 mungkin berasal dari Dataran Yunan dengan menyusuri Sungai Mekong. Arus perpindahan ini kemudian dilanjutkan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah Nusantara. Kemiripan bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja sekaligus menandakan pertaliannya dengan Dataran Yunan.
Teori ini merupakan teori yang paling populer dan diterima oleh banyak kalangan. Berdasarkan teori ini, orang-orang Nusantara datang dan berasal dari Yunan. Kedatangan mereka ke Kepulauan Nusantara ini melalui tiga gelombang utama, yaitu perpindahan orang Negrito, Melayu Proto, dan juga Melayu Deutro.
1) Orang Negrito
Orang Negrito merupakan penduduk paling awal di Kepulauan Nusantara. Mereka diperkirakan sudah mendiami kepulauan ini sejak 1000 SM. Hal ini didasarkan pada hasil penemuan arkeologi di Gua Cha, Kelantan, Malaysia. Orang Negrito ini kemudian menurunkan orang Semang, yang sekarang banyak terdapat di Malaysia. Orang Negrito mempunyai ciri-ciri fisik berkulit gelap, berambut keriting, bermata bundar, berhidung lebar, berbibir penuh, serta ukuran badan yang pendek.
2) Melayu Proto
Perpindahan orang Melayu Proto ke Kepulauan Nusantara diperkirakan terjadi pada 2.500 SM. Mereka mempunyai peradaban yang lebih maju daripada orang Negrito. Hal ini ditandai dengan kemahirannya dalam bercocok tanam.
3) Melayu Deutro
Perpindahan orang Melayu Deutro merupakan gelombang perpindahan orang Melayu kuno kedua yang terjadi pada 1.500 SM. Mereka merupakan manusia yang hidup di pantai dan mempunyai kemahiran dalam berlayar.
b. Teori Nusantara
Teori ini menyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah Nusantara ini tidak berasal dari luar melainkan mereka sudah hidup dan berkembang di wilayah Nusantara itu sendiri. Teori ini didukung oleh sarjanasarjana seperti J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Akan tetapi, nampaknya teori ini kurang populer dan kurang banyak diterima oleh masyarakat.
Teori Nusantara didasarkan pada alasan-alasan seperti
di bawah ini.
1) Bangsa Melayu dan bangsa Jawa mempunyai tingkat peradaban yang tinggi. Taraf ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama. Hal ini menunjukkan bahwa orang Melayu tidak berasal dari manamana, tetapi berasal dan berkembang di Nusantara.
1) Bangsa Melayu dan bangsa Jawa mempunyai tingkat peradaban yang tinggi. Taraf ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama. Hal ini menunjukkan bahwa orang Melayu tidak berasal dari manamana, tetapi berasal dan berkembang di Nusantara.
2. K. Himly tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan
bahwa bahasa Melayu serumpun dengan bahasa Champa (Kamboja). Baginya, persamaan
yang berlaku di kedua bahasa tersebut adalah suatu fenomena yang bersifat “kebetulan”.
3. Manusia kuno
Homo Soloensis dan Homo Wajakensis yang terdapat di Pulau Jawa. Penemuan
manusia kuno ini di Pulau Jawa menunjukkan adanya kemungkinan orang Melayu itu keturunan
dari manusia kuno tersebut, yakni berasal dari Jawa.
4. Bahasa yang berkembang di Nusantara yaitu rumpun bahasa
Austronesia, mempunyai perbedaan yang sangat jauh dengan bahasa yang berkembang
di Asia Tengah yaitu bahasa Indo-Eropah.
c. Teori “out
of Africa”
Hasil penelitian mutakhir/kontemporer menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang ini berasal dari Afrika. Setelah mereka berhasil melalui proses evolusi dan mencapai taraf manusia modern, kemudian mereka bermigrasi ke seluruh benua yang ada di dunia ini. Apabila kita bersandar pada teori ini, maka bisa dikatakan bahwa manusia yang hidup di Indonesia sekarang ini merupakan hasil proses migrasi manusia modern yang berasal dari Afrika
tersebut.
Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia atau khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak mempunyai hubungan langsung dengan manusia modern.
Dengan demikian, nampaknya jenis-jenis manusia purba yang pernah hidup di Indonesia khususnya Jawa, seperti Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis, dan sebagainya telah mengalami kepunahan. Mereka pada akhirnya digantikan oleh komunitas manusia yang berasal dari Afrika yang melakukan proses migrasi hingga sampai di Kepulauan Nusantara. Nampaknya teori ini perlu terus dikaji dan disosialisasikan, sehingga dapat diterima oleh masyarakat.
Namun Homo Erectus yang pernah tinggal di Pulau Jawa mempunyai sejarah menarik karena dapat bertahan sekitar 250.000 tahun lebih lama dari jenis yang sama yang tinggal di tempat lain di Asia, bahkan mungkin bertahan sekitar 1 juta tahun lebih lama dari yang tinggal di Afrika. Umur fosil Homo Erectus terakhir yang ditemukan di Ngandong dan Sambungmacan (Jawa Tengah) sekitar 30.000 sampai 50.000 tahun. Homo Erectus (“java man”) di Pulau Jawa diduga pernah hidup dalam waktu yang bersamaan dengan Homo Sapiens (manusia modern).
Sampai saat ini, penyebab kepunahan “java man” masih misteri. Diduga salah satu penyebabnya ialah karena keterbatasan strategi hidup mereka. Tidak ditemukannya peralatan dari batu (misalnya untuk membelah daging atau untuk berburu) di sekitar fosil mereka menunjukkan bahwa kehidupannya masih sangat primitif. Diduga mereka memakan daging dari binatang yang telah mati (scavenger). Kolonisasi Homo Sapiens yang berasal dari Afrika
berhasil, karena mereka punya strategi hidup yang lebih baik disbanding penduduk asli Homo Erectus.
Berdasarkan ketiga teori tersebut, silahkan kamu mencari kekuatan dan kelemahan dari masing-masing teori. Alangkah lebih baik jika kamu bekerja dalam kelompok. Kemudian diskusikan dalam kelompokmu atau berdiskusi dan beradu argumentasi dengan kelompok yang lain.
Hasil penelitian mutakhir/kontemporer menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang ini berasal dari Afrika. Setelah mereka berhasil melalui proses evolusi dan mencapai taraf manusia modern, kemudian mereka bermigrasi ke seluruh benua yang ada di dunia ini. Apabila kita bersandar pada teori ini, maka bisa dikatakan bahwa manusia yang hidup di Indonesia sekarang ini merupakan hasil proses migrasi manusia modern yang berasal dari Afrika
tersebut.
Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia atau khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak mempunyai hubungan langsung dengan manusia modern.
Dengan demikian, nampaknya jenis-jenis manusia purba yang pernah hidup di Indonesia khususnya Jawa, seperti Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis, dan sebagainya telah mengalami kepunahan. Mereka pada akhirnya digantikan oleh komunitas manusia yang berasal dari Afrika yang melakukan proses migrasi hingga sampai di Kepulauan Nusantara. Nampaknya teori ini perlu terus dikaji dan disosialisasikan, sehingga dapat diterima oleh masyarakat.
Namun Homo Erectus yang pernah tinggal di Pulau Jawa mempunyai sejarah menarik karena dapat bertahan sekitar 250.000 tahun lebih lama dari jenis yang sama yang tinggal di tempat lain di Asia, bahkan mungkin bertahan sekitar 1 juta tahun lebih lama dari yang tinggal di Afrika. Umur fosil Homo Erectus terakhir yang ditemukan di Ngandong dan Sambungmacan (Jawa Tengah) sekitar 30.000 sampai 50.000 tahun. Homo Erectus (“java man”) di Pulau Jawa diduga pernah hidup dalam waktu yang bersamaan dengan Homo Sapiens (manusia modern).
Sampai saat ini, penyebab kepunahan “java man” masih misteri. Diduga salah satu penyebabnya ialah karena keterbatasan strategi hidup mereka. Tidak ditemukannya peralatan dari batu (misalnya untuk membelah daging atau untuk berburu) di sekitar fosil mereka menunjukkan bahwa kehidupannya masih sangat primitif. Diduga mereka memakan daging dari binatang yang telah mati (scavenger). Kolonisasi Homo Sapiens yang berasal dari Afrika
berhasil, karena mereka punya strategi hidup yang lebih baik disbanding penduduk asli Homo Erectus.
Berdasarkan ketiga teori tersebut, silahkan kamu mencari kekuatan dan kelemahan dari masing-masing teori. Alangkah lebih baik jika kamu bekerja dalam kelompok. Kemudian diskusikan dalam kelompokmu atau berdiskusi dan beradu argumentasi dengan kelompok yang lain.
Asal Mula Manusia, Teori Evolusi Darwin vs Nabi Adam
a.s
Jika kita berdebat tentang asal mula
manusia, maka yang terpikir, terlintas, atau terbersit pertama kali dipikiran
adalah teori evolusi Charles Darwin. Dalam teori evolusi Charles Darwin dijelaskan
bahwa manusia pertama adalah kera, sedangkan dalam kitab suci umat Islam yaitu
Al Qur'an, dijelaskan bahwa manusia pertama adalah Nabi adam a.s. Namun, hingga
saat ini para ilmuwan masih terus mencari bukti untuk memastikan asal mula
manusia.
Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin
Pernyataan Darwin mendukung
bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama
proses evolusi tanpa bukti ini, yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta
tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara
manusia moderen dan nenek moyangnya. Menurut skenario yang sungguh dibuat-buat
ini, ditetapkanlah empat kelompok dasar sebagai berikut:
1.
Australophithecines
2.
Homo habilis
3.
Homo erectus
4.
Homo sapiens
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut
oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti
"kera dari selatan". Australophitecus, yang tidak lain adalah
jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa
dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan
rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut
sebagai "Australopithecus > Homo Habilis > Homo
erectus > Homo sapiens," evolusionis secara tidak langsung
menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.
Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur'an (Nabi
Adam a.s)
Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat
“cerita” tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena
takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian
itu diabadikan,
".. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang
manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan
ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud" (QS. Al Hijr: 28-29).
Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara
iblis tetap dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah
dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu kesombongan. Karena
kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka dan sudah dipastikan
masuk neraka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi teman hidup Adam. Allah
berpesan pada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu buah di surga,
namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan Hawa dalam kondisi
yang menakutkan. Allah menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan kebumi dan
pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat. Taubat mereka diterima oleh Allah, namun
Adam dan Hawa menetap dibumi. Baca Surat Al-Baqarah Ayat 33-39.
Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan,
bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah
keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk
menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal bakal
manusia diseluruh permukaan bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam
melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi;
menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru
bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
"Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut mereka
didaratan dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan
Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyak makhluk yang
telah Kami ciptakan." (QS. al-Isra' [17]: 70)
Keyakinan saya tak pernah goyah akan cerita asal mula manusia ini, sebelum
saya tau tentang Teori Darwin. Teori Darwin saya pelajari saat duduk dibangku
sekolah menengah pertama. Karena masih dalam masa labil, saya tidak mau
terjerumus kedalam kesesatan. Dan akhirnya saya menanyakan kembali kepastiannya
kepada kedua orang tua saya. Lagi- lagi kedua orang tua saya meyakinkan akan
kebenaran Al-Qur'an, kitab suci umat Islam. Hingga saat ini saya masih meyakini
apa saja yang tertulis dalam Al-Quran. Demikian pula tentang asal mula manusia
dan drama penciptaan Adam di surga hingga turun kebumi. Jadi, tetap pada
pilihan pertama, Nabi Adam a.s adalah manusia pertama di muka bumi dan
Nabi Adam a.s merupakan nenek moyang kita.
Apakah sobat setuju bahwa Nabi Adam a.s adalah nenek moyang manusia?
Jika masih belum yakin, mari kita yakinkan bersama-sama. Untuk meyakinkan kita
bahwa Teori Darwin merupakan sebuah kesalahan, saya akan sedikit membahas
tentang kesalahan tersebut. Berikut sedikit penjelasan yang dapat saya
ungkapkan kembali, dari beberapa buah buku yang dulu pernah saya baca. Disini
saya akan berbagi tentang pembuktian kesalahan Teori Darwin berdasarkan
kepercayaan ilmiah dan rasional. Ada tiga alasan ilmiah yang menjadi dasar
bahwa manusia bukan berasal dari kera:
1. Mata
Ilmu pengetahuan
mengakui bahwa mata hanya dapat berfungsi jika tersusun sepenuhnya. Mata
setengah jadi tidak akan bisa melihat. Jika kehilangan lensa mata saja, maka
mata akan rusak dan tidak dapat melihat sama sekali. Teori evolusi menyatakan
bahwa manusia terjadi melalui proses secara bertahap secara kebetulan. Maka
akan terjadi proses setengah jadi lalu jadi. Hal ini tidak bisa terjadi pada
mata, karena mata tersusun atas bagian yang sangat komplek dan tak
tersederhanakan. Oleh karena itu teori evolusi dinyatakan runtuh.
2. Temuan Fosil
Dalam bukunya, The
Origin of Species, Darwin menulis,
"Jika setiap
spesies berasal dari spesies lain secara bertahap, mengapa dimana-mana kita
tidak melihat bentuk transisi yang amat banyak? Akan tetapi, dikawasan antara,
yang mempunyai kondisi antara kehidupan, mengapa kita sekarang tidak menemukan
jenis yang kemungkinan besar merupakan perantara? Kesulitan ini cukup membingungkan
saya dalam waktu lama."
Demikian sedikit
kutipannya dari sebuah buku yang pernah saya baca. Disana terlihat jelas bahwa
Darwin menyadari kelemahan teorinya. Ia menyatakan jika tidak ditemukan bentuk
transisi dan ada bentuk yang tidak mungkin terjadi karena evolusi karena tak
tersederhanakan maka teorinya runtuh.Penemuan fosil dari waktu kewaktu belum
menemukan adanya bentuk transisi. Sehingga secara otomatis Teori Darwin runtuh
dengan sendirinya.
3. Sel
Menuru Darwin manusia
dan semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama yang berupa makhluk
bersel satu. Makhluk bersel satu tersebut terus berevolusi hingga menjadi kera,
dari kera menjadi manusia dalam waktu yang lama. Namun nyatanya dulu, Darwin
bisa melihat sel hanya permukaannya saja yang berupa kotak sederhana. Darwin
juga tidak mampu menjelaskan asal usul sel tersebut. Oleh karena itu, lagi-lagi
Teori Darwin dinyatakn runtuh.
Saya rasa cukup tiga
alasan ilmiah yang menjadi dasar bahwa manusia bukan berasal dari kera. Jadi
jelas bahwa teori evolusi hanyalah mitos belaka yang kemudian dijadikan sebuah
dogma melalui gencarnya propaganda. Kini tidak ada alasan ilmiah yang kuat yang
bisa membuktikan kebenaran ilmiah teori evolusi. Apalagi ditambah dengan
penjelasan dari kitab suci Al-Qur'an, hal ini tentunya menambah kepercayaan
kita bahwa teori evolusi merupakan sebuah kesalahan.
Lalu bagaimanakah
proses kejadian Nabi Isa a.s ? Dan bagaimana pula keterkaitan informasi dari Al
Qur’an dengan bukti-bukti ilmiah tentang asal-usul manusia dan sanggahan adanya
teori evolusi yang dikemukakan oleh Darwin ?
Proses kejadian Nabi Isa a.s
Seperti telah kita ketahui bersama, nabi Isa a.s diciptakan oleh Allah
dengan proses yang agak berbeda dengan kejadian manusia biasa. Penciptaan nabi
Isa ini tidak melalui pembauran antara sel telur (ovum) dengan sel sperma,
namun proses kehidupan embriyonya di dalam rahim berjalan normal seperti biasa,
yaitu kelahiran nabi Isa a.s dari seorang wanita yang bernama Siti Maryam.
Proses kejadian Nabi Isa a.s ini secara lengkap dijelaskan oleh Allah di dalam
Surat Maryam (19) ayat 16 s/d 40.
Di dalam Al Qur’an
Allah berfirman :
"Sesungguhnya
misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti penciptaan Adam. Allah
menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya : ‘Jadilah’
(seorang manusia) maka jadilah dia" (QS. Al Imran (3) : 59)
Ayat ini memberi gambaran kepada manusia bahwa Allah Maha Kuasa menciptakan
segala sesuatu baik yang dapat diterima oleh akal maupun tidak akibat dari
keterbatasan akal manusia. Hal ini juga dijelaskan oleh Allah di dalam
firman-Nya :
"Jibril
berkata : ‘Demikianlah’. Tuhanmu berfirman : ‘Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan
agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai ramat dari
Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan" (QS. Maryam
(19) : 21)
Asal Usul manusia menurut teori evolusi dan
sanggahannya
Teori evolusi ini dipelopori oleh seorang ahli zoologi bernama Charles
Robert Darwin (1809-1882). Dalam teorinya ia mengatakan : "Suatu benda
(bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada
kesempurnaan". Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai
kepada asal-usul manusia. Menurutnya manusia sekarang ini adalah hasil yang
paling sempurna dari perkembangan tersebut secara teratur oleh hukum-hukum
mekanik seperti halnya tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatu
ajaran(pengertian) bahwa manusia yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi
dari kera-kera besar (manusia kera berjalan tegak) selama bertahun-tahun dan telah
mencapai bentuk yang paling sempurna.
Tetapi dalam hal ini Darwin sendiri kebingungan karena ada beberapa jenis
tumbuhan yang tidak mengalami evolusi dan tetap dalam keadaan seperti semula.
Walaupun pernyataan Darwin dalam bukunya yang berjudul "The Origin of
Species" dapat dikatakan sukses besar karena membahas masalah yang
menyangkut asal usul manusia, namun hal ini hanyalah bersifat dugaan belaka.
Hal ini diantaranya merupakan kelemahan teori yang dikemukakan oleh Darwin.
Tidak ada titik temu antara teori yang ada dengan kenyataan. Sebagai contoh,
para ahli zoologi sangat akrab dengan suatu species yang bernama panchronic
yang tetap sama sepanjang masa. Juga ganggang biru yang diperkirakan telah ada
lebih dari satu milyar tahun namun hingga sekarang tetap sama. Yang lebih jelas
lagi adalah hewan sejenis biawak/komodo yang telah ada sejak berjuta-juta tahun
yang lalu dan hingga kini tetap ada.
Di dalam teorinya Darwin berpendapat bahwa manusia berasal dari
perkembangan makhluk sejenis kera yang sederhana kemudian berkembang menjadi
hewan kera tingkat tinggi sampai akhirnya menjadi manusia. Makhluk yang tertua
yang ditemukan dengan bentuk mirip manusia adalah Australopithecus yang
diperkirakan umurnya antara 350.000 - 1.000.000 tahun dengan ukuran otak sekitar
450 - 1450 cm3. Perkembangan dengan perubahan volume otak ini besar
pengaruhnya bagi kecerdasan otak manusia. Australopithecus yang mempunyai
volume otak rata-rata 450 cm3 berevolusi menjadi manusia kera
(Neandertal) yang mempunyai volume otak 1450 cm3. Dari penelitian
ini diperkirakan dalam waktu antara 400.000-500.000 tahun volume otak itu
bertambah 1000 cm3. Tetapi anehnya perkembangan dari Neandertal ke
manusia modern sekarang ini selama ± 100.000 tahun volume otaknya tidak
berkembang. Teori ini tidak mengemukakan alasannya.
Jadi secara jujur dapat kita katakan bahwa teori yang dianggap ilmiah itu
ternyata tidak mutlak karena antara teori dengan kenyataan tidak dapat
dibuktikan.
Perpaduan Al Qur’an dengan hasil penelitian ilmiah
tentang asal-usul manusia pertama
Terwujudnya alam semesta ini berikut segala isinya diciptakan oleh Allah
dalam waktu enam masa. hal ini sesuai dengan firman Allah :
"Yang
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada iantara keduanya dalam enam masa,
kemudian Dia bersemayam diatas Arsy (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka
tanyakanlah itu kepada Yang Maha Mengetahui." (QS. Al Furqaan (25) : 59)
Keenam masa itu adalah Azoikum, Ercheozoikum, Protovozoikum, Palaeozoikum,
Mesozoikum, dan Cenozoikum. Dari penelitian para ahli, setiap periode
menunjukkan perubahan dan perkembangan yang bertahap menurut susunan organisme
yang sesuai dengan ukuran dan kadarnya masing-masing. (tidak berevolusi).
"...dan Dia
telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya" (QS. Al Furqaan (25) : 2)
Dari perpaduan antara Al Qur’an dengan hasil penelitian ini maka teori
evolusi Darwin tidak dapat diterima. Dari penelitian membuktikan bahwa kurun
akhir (cenozoikum) adalah masa dimana mulai muncul manusia yang berbudaya dan
Allah menciptakan lima kurun sebelumnya lengkap dengan segala isinya adalah
untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh manusia. Hal ini dijelaskan oleh
Allah di dalam salah satu firman-Nya :
"Dia-lah
Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui
atas segala sesuatu" (QS Al Baqarah (2) : 29)
Kemudian di dalam
surat Al Baqarah ayat 31 s/d 32 Allah berfirman :
"Dan Dia
mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman : ‘Sebutlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!’. Mereka menjawab :
‘Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain daripada apa yang telah
Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana (QS. Al Baqarah (2) : 31-32)
Untuk memelihara kelebihan ilmu yang dimiliki oleh Adam a.s maka Allah
berkenan menurunkan kepada semua keturunannya agar derajat mereka lebih tinggi
daripada makhluk yang lain. Apabila kita menilik kepada literatur-literatur
yang berkaitan dengan masalah antropologi, maka akan tampak sekali
keragu-raguan dari para ahli antropologi sendiri, apakah Homo Sapiens itu
benar-benar berasal dari Pithecanthropus dan Sinanthropus ? Setelah melalui
berbagai pertimbangan akhirnya para ahli mengambil kesimpulan bahwa
Pithecanthropus dan Sinanthropus bukanlah asal (nenek moyang) dari Homo Sapiens
(manusia), tetapi keduanya adalah makhluk yang berkembang dengan bentuk
pendahuluan yang mirip dengan manusia kemudian musnah.
"Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : ‘Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata : ‘Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?’. Tuhan berfirman : ‘Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tdak kamu ketahui’."(QS. Al Baqarah (2) : 30)
Dari ayat ini banyak mengandung pertanyaan, siapakah makhluk yang berbuat
kerusakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat diatas. Dalam literatur
Antropologi memang ada jawabannya yaitu sebelum manusia Homo Sapiens (manusia
berbudaya) memang ada makhluk yang mirip dengan manusia yang disebut
Pthecanthropus, Sinanthropus, Neanderthal, dan sebagainya yang tentu saja
karena mereka tidak berbudaya maka mereka selalu berbuat kerusakan seperti yang
dilihat para malaikat.
Nama-nama makhluk yang diungkapkan para ahli antropologi diatas dapat pula
ditemui dalam pendapat para ahli mufassirin. Salah satu diantaranya adalah Ibnu
Jazir dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan : "Yang dimaksud dengan
makhluk sebelum Adam a.s diciptakan adalah Al Jan yang kerjanya suka berbuat
kerusuhan"
Dengan demikian dari uraian diatas maka dapatlah disimpulkan bahwa Adam a.s
adalah manusia pertama, khalifah pertama dan Rasul (nabi) pertama. Hal ini
sesuai dengan firman Allah :
"Dan tidak ada
suatu umatpun (manusia) melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan
(Nabi)" (QS. Fathir : 24)
"Tiap-tiap
umat mempunyai Rasul" (QS. Yunus : 47
Kesimpulan
Jadi, asal-usul manusia adalah Nabi Adam a.s yang diciptakan oleh
Allah SWT dan diturunkan dari surga. Asal usul manusia dari kera hanyalah mitos
yang direka-reka. Manusia bukan dari kera melainkan dari manusia pertama
bernama ADAM.
so.setidaknya sekarang sudah tau kan gimana sobat sejarahnya yang jelas
kita tahu sebenarnya Al-Qur'an talah memberikan informasi ilmu yang ada sebelum
kita ada dan sesuatu hal yang ada di masa depa. Jangan pernah mempercyai
sesuatu hal yang tak mungkin apalagi tidak masuk akal, yakin pada diri sendiri,
berusaha da terus berjuang mencari tahu sebenarnya apa yang terjadi. Teruslah bertanya
dan temukanlah jawaban. Kita bukanlah KERA, kita diciptakan dengan kesempurnaan
oleh Sang Maha Kuasa ALLAH SWT.
mungkin itu pembahasan
kali ini semoga bermanfa'at.
Lucky Club Casino site - Live Dealer Games
BalasHapusLucky Club is an online casino offering live dealer games, instant play, to all your favourite online casinos. In the name of luck, Lucky luckyclub.live Club